PEKALONGAN- Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid berharap implementasi program-program Adaptation Fund (AF) KEMITRAAN dapat berjalan dengan baik untuk membantu menangani banjir rob di Kota Pekalongan.
Hal tersebut dikatakan HA Afzan Arslan Djunaid atau Aaf dalam sambutannya seusai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkot Pekalongan dan KEMITRAAN di Ruang Kresna Pemkot Pekalongan, Rabu (20/4).
”Kami mengharapkan pelaksanaan program AF KEMITRAAN di Kota Pekalongan bisa berhasil, terutama untuk membantu penanganan persoalan banjir rob,” ujarnya.
Dia menyampaikan, berdasarkan data yang ada, banjir rob Kota Pekalongan merupakan salah satu yang terbesar di Jawa Tengah. Sementara untuk penurunan muka tanah di Kota Pekalongan termasuk yang tertinggi di Indonesia. Persoalan-persoalan tersebut tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemkot Pekalongan, tapi juga harus melibatkan elemen lainnya.
”Karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KEMITRAAN yang selama ini telah membantu menangani dampak perubahan iklim di Kota Pekalongan, dan semoga menjadi berkah bagi Kota Pekalongan. Kerja sama seperti ini semoga juga bisa diperluas ke daerah lain,” katanya.
Sementara itu Direktur Eksekutif KEMITRAAN, Laode M. Syarif yang hadir beserta tim mengatakan, penandatanganan MoU menjadi penting sebagai payung hukum kerja sama antara pihaknya dan Pemkot Pekalongan.
”Setelah penandatanganan MoU ini, kami juga mohon dukungan dari Pemkot, untuk diikuti dengan adanya perjanjian kerjasama Kemitraan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait,” katanya.
Melalui program AF, ada banyak program yang dijalankan lembaganya di Kota Pekalongan untuk membangun ketahanan wilayah pesisir terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam.
”Semua proyek AF di Indonesia itu harus disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah tempat program dilaksanakan. Kami sangat senang sekali atas dukungan yang diberikan Walikota Pekalongan bersama jajarannya di Pemkot terkait pelaksanaan program AF KEMITRAAN,” katanya.
Laode menjelaskan, proyek AF Kota Pekalongan merupakan yang paling besar dibanding empat daerah lain di Indonesia. Dirinya menegaskan, penanganan banjir rob di Kota Pekalongan tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah daerah saja, tapi juga harus melibatkan berbagai pihak. Baik dari pemerintah pusat, provinsi, kota maupun lembaga seperti KEMITRAAN.
”Kami berharap, proyek AF bisa ikut menambal lubang dari ratusan lubang yang ada terkait permasalahan banjir rob di Kota Pekalongan. Solusi penanganannya juga tidak hanya berupa pembangunan infrastruktur saja tapi juga yang bersifat alami seperti penanaman benteng alami mangrove,” katanya.
Sekda (Sekretariat Daerah) Kota Pekalongan Sri Ruminingsih mengatakan, penanganan banjir rob di Kota Pekalongan butuh sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak. Dirinya menyambut baik kehadiran program AF KEMITRAAN di Kota Pekalongan. Apalagi pekerjaan rumah di daerah termasuk terkait dampak perubahan iklim masih banyak yang harus diselesaikan.
”Penandatanganan MoU ini sangat penting dan menjadi pijakan hukum kerja sama antara KEMITRAAN dan Pemkot Pekalongan. Kami minta komitmen seluruh kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk mendukung program AF Pekalongan. Sekaligus juga mengkoordinasikan di masing-masing lembaganya untuk keberhasilan program kerja sama ini,” pintanya.